Wawancara kerja adalah salah satu tahapan paling menegangkan dalam proses mencari pekerjaan. Dari pengalaman pribadi, aku bisa bilang bahwa meskipun persiapan matang sangat penting, tetap ada saja faktor-faktor yang kadang tak terduga selama wawancara. Nah, kalau kamu sedang menghadapi wawancara kerja, atau mungkin akan segera melaluinya, berikut ini adalah beberapa tips dari dinaspajak.com yang bisa membantu kamu berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Yuk, simak!
1. Persiapan Mental Itu Wajib!
Sebelum wawancara dimulai, ada baiknya kamu mempersiapkan mental terlebih dahulu. Salah satu pengalaman yang saya ingat adalah betapa gugupnya saya di wawancara pertama. Rasa cemas itu sangat wajar, tapi kalau kamu membiarkannya menguasai, bisa memengaruhi penampilan dan cara berpikir selama wawancara. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan relaksasi sebelum wawancara dimulai, seperti pernapasan dalam atau visualisasi positif.
Cobalah untuk menyadari bahwa wawancara bukanlah ujian, melainkan kesempatan untuk saling mengenal antara kamu dan perusahaan. Dengan cara berpikir ini, kamu akan lebih bisa menikmati prosesnya tanpa terlalu tertekan.
2. Kenali Diri dan Siapkan Cerita yang Menarik tentang Pengalamanmu
Wawancara adalah momen untuk menunjukkan siapa diri kamu. Salah satu pengalaman yang bisa saya bagikan adalah pentingnya untuk mengenali diri sendiri dan bisa menceritakan pengalaman kerja dengan cara yang menarik dan relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Cobalah untuk mempersiapkan cerita tentang pencapaian-pencapaianmu di pekerjaan sebelumnya, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana cara kamu mengatasinya. Gunakan prinsip STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjelaskan cerita tersebut. Ini akan membuat jawabanmu lebih terstruktur dan jelas, sehingga memudahkan pewawancara untuk melihat kompetensimu.
3. Pelajari Perusahaan dan Posisi yang Dilamar dengan Mendalam
Persiapan wawancara tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Saya pernah gagal di wawancara hanya karena tidak cukup mengetahui informasi tentang perusahaan. Hal ini membuat saya tampak kurang antusias dan tidak siap.
Oleh karena itu, sebelum wawancara, pastikan kamu sudah riset mengenai perusahaan tersebut, seperti visi, misi, budaya kerja, serta produk atau layanan yang mereka tawarkan. Selain itu, pahami dengan baik job description yang kamu lamar agar bisa menghubungkan keahlianmu dengan kebutuhan perusahaan. Semakin siap kamu, semakin percaya diri juga kamu saat menjawab pertanyaan yang diajukan.
4. Antisipasi Pertanyaan yang Mungkin Diajukan
Dari pengalaman, salah satu bagian tersulit dalam wawancara adalah ketika ditanya soal kekurangan atau hal yang menjadi tantangan dalam pekerjaan sebelumnya. Jangan panik, ya! Yang terpenting adalah bagaimana kamu menghadapinya.
Cobalah untuk berpikir positif dan jujur dalam menjawab, namun tetap menekankan bagaimana kamu belajar dan berkembang dari situasi tersebut. Misalnya, jika kamu pernah merasa kurang dalam komunikasi tim, ceritakan bagaimana kamu memperbaiki hal tersebut dengan mengikuti pelatihan atau meningkatkan keterampilan kerja sama tim.
Selain itu, sering kali kamu akan ditanya tentang alasan ingin bekerja di perusahaan tersebut. Persiapkan jawaban yang baik dengan mengaitkan tujuan kariermu dengan posisi yang kamu lamar, serta kenapa kamu tertarik dengan perusahaan tersebut.
5. Berpakaian Rapi dan Sesuai dengan Budaya Perusahaan
Penampilan memang bukan segalanya, tapi tetap memberikan kesan pertama yang cukup besar. Saya pernah mendapatkan komentar positif dari pewawancara hanya karena penampilan yang profesional, meskipun saya merasa lebih nyaman mengenakan pakaian santai.
Penting untuk menyesuaikan pakaian dengan budaya perusahaan. Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan di perusahaan yang sangat formal seperti bank atau konsultan, pastikan kamu berpakaian formal. Namun, jika melamar di perusahaan kreatif, pakaian yang lebih santai namun tetap rapi bisa menjadi pilihan.
6. Tanya Jawab yang Tidak Boleh Dilupakan
Salah satu tips yang sangat berharga yang saya dapatkan adalah selalu siapkan pertanyaan untuk pewawancara. Jangan hanya duduk diam setelah mereka selesai menjelaskan perusahaan. Tanyakan hal-hal yang menunjukkan kamu benar-benar tertarik, seperti peluang pengembangan karier, budaya perusahaan, atau bagaimana perusahaan melihat posisi yang kamu lamar dalam beberapa tahun ke depan.
Pewawancara akan lebih menghargai jika kamu menunjukkan bahwa kamu tidak hanya tertarik dengan pekerjaan, tetapi juga ingin berkontribusi dan tumbuh bersama perusahaan. Hal ini juga dapat memberikan gambaran kepada mereka tentang bagaimana kamu akan beradaptasi dengan perusahaan.
7. Jaga Sikap dan Bahasa Tubuh
Saya pernah gagal di wawancara karena sikap dan bahasa tubuh yang tidak mendukung. Walaupun saya menjawab pertanyaan dengan baik, bahasa tubuh yang kurang percaya diri membuat saya terlihat tidak meyakinkan.
Jaga kontak mata dengan pewawancara dan jangan terlalu banyak bergerak atau menggaruk-garuk tubuh. Pastikan postur tubuhmu tegak dan percaya diri. Tersenyumlah! Senyuman yang tulus dapat menciptakan kesan yang lebih positif.
Dengan pengalaman yang sudah saya lewati, saya bisa bilang bahwa wawancara kerja itu bukan hanya tentang menjawab pertanyaan dengan baik, tetapi juga tentang bagaimana kamu bisa menunjukkan kepribadian dan kesiapanmu untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jangan takut untuk menunjukkan siapa diri kamu, karena ini adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang kamu inginkan. Dengan persiapan yang matang, kamu akan semakin percaya diri dan semakin dekat dengan pekerjaan impian!